By Rizki saputri
Hi Amigo! It's been a long time since I wrote here um about a month ago or more. Ah I forgot
Well I've wrote about ma friends, ma boy before so this time I'd like to write bout ma fams
Yeah.. Ma Wonderful family 
hihi
They are my life, my breath, my soul and my everything...
Thanks GOD you gave me these precious people, they know me really well and I love them so much
IDK what am I going to be if they're not them. I mean my mother not her, or my father not him, my sisters not them. I think they are angels in my life. Once again much love for all of you 
Okay sekarang gue mau cerita soal kekompakan keluarga gue dalam benah-bebenah rumah hehe
Udah dari jaman jebot *hiperbola ibu gue minta tolong sama ayah buat bersihin kipas angin yang ada diatas langit-langit R.tamu. Yemm emang dasar bokap gue ye, jawab iya tapi baru dikerjain minggu kemaren tuh tanggal 7 Agustus 2011. Biarpun sebelumnya ada kendala dulu
1. Awalnya mau minjem tangga orang, soalnya tangga yang gue punya itu gak cukup tinggi buat menggapai si kipas. Tapi gak jadi, gak tau kenapa.
2. Kata mba, "minta tolong pak sarka aja buat sekalian bersihin bu" (ngomong ke nyokap gue). Tadinya nyokap bokap setuju, tapi setelah ditimbang dan diukur baik-baik gak jadi juga -____-
Dan akhirnya, dengan segala kekompakan keluarga gue haha bokap punya ide
Meja belajar ditarik ke tengah ruangan, tangga dinaikkin diatasnya, nyokap disuruh pegangin sisi kiri tangga dan anggi sisi kanan tangga. Ayah ya tentu aja si orang yang bakal naik tangga itu. Manda siap siap ambil baskom yang diisi aer buat bilasan kain nanti. Gue? Tugas gue nyapuin debu-debu yang rontok 
Yaa beginilah hasilnya :
Sangat Kompak Bukan
Hehe selesai bersihin kipas angin, lanjut ke lampu lampu yang juga udah berabad abad gak dibersihin. Masih dengan kerjasama kita, tapi jujur udah agak males itu pas bersihin lampu mah . Tapi ya gimana lagi zz
Well It's enough for today I think. I'll see you again later yo with another stories of me and ma whole life
By Rizki saputri
Ini notesnya Dinda Octa Lestari, temen gue hehe. Gue suka bacanya. Bagus :)
Hope you'll enjoy it too :)
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata: ”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.
"Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
"Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik."
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.
Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.”
Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.
Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu."
Jika kau berkata: “Aku menyesal,” tataplah mata lawan bicaramu.
Jangan permainkan harapan orang lain. Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.
Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
Hargai dirimu.Hargai orang lain.Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
Tersenyumlah ketika menjawab telpon, orang yang menelponmu akan mendengarnya dari suaramu.
Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu keberuntunganmu.
By Rizki saputri
Woah woah... Masa di semester 2 hampir habis.
Gue dapet beberapa pelajaran sih hehe
Pertama, belajar yang baik bakal menghasilkan nilai yang baik
Kedua, jangan bergantung sama temen. Karena kapan aja temen bisa jadi musuh yang tak terduga
Ketiga, jadiin kegagalan buat motivasi kesuksesan
dan lain-lain dan lain-lain hehe
well mau nulis segitu dulu aja ah. belum dapet cerita yang bagus soalnya. mungkin nanti abis UAS.
adios
By Rizki saputri
bonjour...
I just wanna share what I've been thinking for a month.
Well in my 18, I still doubt about what is friend actually?
Are those people can I call friend? IDK~
I have many people who loves me but I'm sure there's someone who hates me too
yepyep I don't really care bout the haters, I'm too busy with my lovers HAHA
I always with my 2 friends in the college, and we'll know each other soon. I can't believe when I heard that someone has a very bad personality. woah scary~
that's all I wanna say today
adios ;)
By Rizki saputri
Ada kalanya saat jalanin hidup, kita mandang keatas tapi ada kalanya juga kita mandang ke bawah.
Yang saat ini gue lakuin mandang ke atas. Entah kenapa gue susah puas sama sesuatu yang gue kerjain, tapi ga maksimal. Nilai yang gue dapet sekarang bener-bener bikin naik darah
Em kayak nilai KSI lumayan si, tapi temen gue dapet lebih tinggi dari itu, dan gue dengan otomatis agak kecewa sama nilai gue. Berlanjut ke JARKOM dan EKONOMI. nyem tapi dari situ gua jadi termotivasi buat ningkatin belajar gue dan nilai gue sendiri.
No Males,
No Bergantung Sama Temen,
Usaha sendiri mulai sekarang. Ya! gua yakin gua bisa kok
Nothing is impossible in this world if we want to try to achieve it..
Ngeliat ke atas buat pencapaian yang lebih baik sih bagus, tapi jangan terlalu berlebihan juga. Musti diliat dari segi hal itu sendiri. Keseringan sih gue ngeliat ke atas karna masalah nilai atau perkembangan diri hehe
Ngeliat kebawah, sering gue lakuin kalo gue kurang mensyukuri sama apa yang gue terima. Em kadang gue suka kurang aja gitu sama uang yang dikasih ayah, makanan yang mama masak, atau keadaan rumah gue
Contoh :
Uang yang dikasih ayah emang "agak" ngepas kalo gue jajan tiap hari jadi cuma dikit yang bisa dikumpulin. Tapi kalau niat ngumpul, gue bakal seirit mungkin ga pake uang haha
Masakan mama kadang suka bosen kalo nyokap masak itu lagi, itu lagi. Atau lauk yang ga sesuai sama selera gue. Jadi kalau mama masak makanan yang gue kurang srek, gue lebih milih buat beli lauk dluar hem
Keadaan rumah Rumah gue ga tingkat, ga besar juga. Gue masih 1 kamar sama 2 butir adek-adek gue. Yaa kasur dikamar gue emang ada banyak, cukup lah buat nampung kita bertiga. Gue sering ngiler pengen punya rumah yang lebih besar lagi, kamar yang banyak dan nyaman pastinya. Soalnya kalo lagi berantem, pengen rasanya gue tendang tendangin tuh anak
biar gua sendiri aja di kamar, dan mereka di kamar yang beda. Atau kalau lagi liat rumah-rumah mewah gitu jadi kepengen juga heeem
Tapi gua sadar
Ga bagus kurang bersyukur gitu. Masih banyak orang dibawah gue yang bahkan nyari uang di jalanan dengan ngamen dll, makan susah, tempat tinggalpun ga ada. Seharusnya gue bisa nerima semuanya dan bersyukur.
Soal uang, toh gue bisa dapetin sebanyak-banyaknya nanti kalau udah kerja, dan buat sekarang gue nabung buat keperluan yang akan datang aja
Makanan, kalo gue emang lagi ga suka sama masakan yang mama buat ya gue masak sendiri lah apa yang gue suka. Lebih irit malah. Jadi mulai belajar masaak
Rumah, semua butuh proses. Mungkin nanti ayah atau gue atau mama lagi ada rejeki jadi ada pendanaan buat renov rumah lebih bagus lagi
Well it's the end of ma story today. Adios
By Rizki saputri
Hi.. Hi..
It's been a long time since I wrote here maybe a month ago. Um sorry I was so busy busy and busy hehe. But now I'd like to write something again 
About me, of course
Well I feel exhausted this week. I don't know why hem. But feel better today~
Maybe I got something inside me. I think clearly, happier, and a ton shit in my mind has gone.
Can't wait to see what will I do later 
mm see ya next time
By Rizki saputri
By Rizki saputri
Hari ini, 12 APRIL 2011 mungkin bakal masuk ke daftar hari yang gue ga suka -..-
1. Dimulai dari dini hari dimana gue ga bisa tidur. Ga tau kenapa, apa karna gue mikirin something. Tapi gue lagi ga mikir apa-apa. Hah gue kesel sendiri jadinya karna ga bisa tidur. Nonton jetli film silat, tambah ga bisa tidur. Males kesiangan besok, akhirnya gue putusin buat tidur aja. Udah nangkring ditempat tidur pun masih ga bisa tidur juga! Sampe kira-kira 15 menit kemudian, tanpa sadar gue tidur.
2. Bangun jam setengah 6, solat terus tidur lagi, terus bangun lagi jam 8. Prepare ke kampus, gue minta anter nyokap ke Bank. Sampek kampus, masuk kelas di matkul yang emang agak ga menyenangkan buat gue --".
3. Matkul kedua, BAHASA INGGRIS. Gue suka banget sama yang namanya bahasa inggris dari dulu. Tapi, kelasnya ngefet abitch. Pertama, dosen gue yang ga tau ya apa urat marahnya udah pada copot. Tapi dia ga tegas sama sekali~ Baik sih. tapi ga segitunya juga. Kedua anak cowok dikelas gue itu, mulutnya pada kayak cewe. Ga semuanya sih, tapi hampir separuhnya! Ketiga anak cewek yang suka duduk di depan kelas. Entah buat CARI MUKA atau apa kali gua ga perduli. Yang jelas, dia ganggu mata gue. Kenapa sih nyampah didepan kelas? enek banget liat muka lo pada. Tadi puncaknya gue MUAK. Mereka sama sekali ga merhatiin kelompok gue yang lagi presentasi, ga cuma mereka sih. Anak laki-lakinya juga. Well dari presentasi pertama pun, ga ada yang pernah fokus buat merhatiin temen yang maju.
Em dari situ gue sadar. Ngomong di depan kelas tapi ga ada yang merhatiin itu ga enak banget. Tapi sumpah ini kelas parah! Seengganya cukup diem, jangan berisik gue udah makasih. Selesai presentasi, itu cewe yang duduk di depan kelas lagi asyik foto-foto pake camera digital. Jepret sanaa, Jepret siniiii. k****t lo! Norak banget, kayak ga pernah foto aja. Dosen gue ngeliat, malah ketawa doang. ASTAGA komplitlah kelas gue jadi kelas yang Fvckin Asshole. Gue pikir mereka cuma foto-foto sendiri, tapi malah foto anak-anak lain juga, termasuk ke arah gue & temen-temen!
Gileee! kampung sekali. Pengen rasanya gue kabur dari kelas itu, atau naro copyan gue dikelas biar gue ga usah masuk sana. Tapi ga bisa. Kelas yang ga respect satu sama lain, sibuk sama urusan masing-masing, dan NORAK.
4. Pulang kerumah, makan. Mood gue masih acak-acakkan. Main komputer bentar, eh komputer gue kena virus. Sumpah ya, What a perfect day!
Pokoknya buat hari ini, kalo ada penghapus hari, bakal gue apus nih hari dari memori dan hidup gue. Sebenernya agak berlebihan juga sih emang, tapi ini puncak kekeselan gue sama itu kelas. Jadi kebawa kemana-mana.
By Rizki saputri
Ga tau gue yang lagi doyan nulis atau gimana haha
tulisan pertama sih, udah dibuat dari kemaren
yang marah-marah karena galau
yang ketiga ini, mudah-mudahan lagi jernih otaknya buat nulis :D
Well semua itu bisa berubah
Apa yang buat semua berubah?
Keadaan? menurut gue bukan
Waktu? ga juga
Yang buat berubah itu diri kita sendiri
Apapun bisa berubah, kalo kita mau ngerubahnya
Kalau kita ga mau ngerubah, keadaan atau waktu ga bakal bisa buat itu berubah
Berubah jadi lebih baik atau sebaliknya
Kayak perasaan, sifat, sikap, dll semua bisa berubah
Tergantung dari diri kita masing-masing ;)
adios
By Rizki saputri
Dulu, gue pernah punya pengalaman sama yang namanya tempat baru+makhluknya 
brrr. Kenapa bisa gitu? ya kira-kira kayak gini ceritanya~
Waktu kelas 2 SMK, gue sama keluarga pergi tamasya tuh 
Tambahan, keluarga Citra juga ikut di acara kita kali ini. Awalnya sih kita mau ke puncak, tapi ngeliat jalan tol yang macetnya udah amit-amit akhirnya ada yang usul gimana kalau ke Ci *bunga* aja. Pikir gue “apaan itu? Banyak *bunganya* kali ya tuh tempat. Ah masa bodolah yang penting jalan-jalan” 
Berangkatlah kita ke Ci *bunga*~
Sesampainya disana, gue agak kurang interest yaa sama tempatnya. Sejuk sih emang, tapi kayak tempat lama gitu 
Jalanannya juga becek. Pas gue masuk gerbangnya, terpampang deh tuh beberapa kolam renang sama taman bermain. Tapi yang lo semua harus tau, tempat itu “maaf” emang kotor dan kurang terawat. Mungkin kotor karena habis hujan, jadi tanahnya pada nyiprat semua. Yaa I dont know. Jadi sepanjang jalan gue masuk sana, kerjaan gue cuma ngedumel doang. Citra juga sama sih, tapi ga sesering gue yang ngeluh 
“ih kotor banget” atau “ah gue ga mau renang pokoknya” dan bla bla.
Badan gue masih fine aja saat itu. Gue juga sempet foto-foto kok sama sepupu-sepupu gue dan ketawa ngeliatin adek gue yang pada renang. Sore, adek gue baru selesai renang. Mereka bilas badan, gue numpang mandi disana 
hehe. Abis itu, kita lanjutin perjalanan pulang, tapi berhubung kepotong maghrib, kita mampir ke mushola terdekat buat sholat dulu.
Waktu kita jalan ke mushola itu tiba-tiba turun aer (gerimis) Sampe di mushola, kita ke samping buat ambil air wudlu. Gue kaget loh 
Ada “sorry” pembalut diatas tampungan air deket keran tempat kita ambil wudlu. Ga sengaja omongan ini terlontar dari mulut gue “ya ampun ada pembalut ckck, ini juga agak kotor tempat wudlunya. *bergidik”. 2 kesalahan sama yang gue lakuin di hari yang juga sama (ga bisa jaga omongan di tempat baru)
Keluar dari mushola itu, badan gue agak ga enak. Pusing, mual, meriang yang gue rasa 
Emang sih waktu itu gue pake celana yang lumayan pendek + baju pendek juga. Tapi Citra yang bajunya + celananya lebih pendek kok fine aja –-“. Duduk anteng di mobil yang sesek itu (soalnya dibelakang duduk berempat) gue doang yang menggigil. Minjem sajadah buat selimut terus senderan ga berdaya 
karna padetnya tuh tempat, gue dengerin sepupu gue “Dian” cerita tentang pengalamannya waktu buat film bareng temen-temennya. Dia bilang temennya ada yang kesurupan, serem lah pokoknya tuh cerita
Di saat itu gue masih gabisa mikir apa-apa karena ngerasain badan gue yang udah ga karuan ini. Lambat laun, kita sampe di Tebet. Turundeh tuh keluarganya si Citra. Babay babay sambil kiss bye bentar haha kita lanjut perjalanan pulang ke Bintaro. Ah makin parah aja rasanya ini, beraaaat banget badan gue. Sampe kayaknya tuh mau gerak aja susah. Sampe di Bintaro kita ga langsung pulang, tapi makan dulu. Gue ga bisa turun buat makan bareng. Karna buat nopang badan gue aja ga kuat, serasa bawa 2 badan 
Di mobil, sendiri, gue jadi parno. Kapan kali nih orang selesai makannya, kok lama banget. Mana itu di samping mobil gue parkir ada pohon guede 
Akhirnya gue nyibukin diri sendiri aja (main hp). Mereka dateng! Ada rasa lega di hati gue. Kita sampe dirumah. Cuci kaki, gue tidur duluan. Tadi gue sempet makan tapi ga abis pas sampe rumah. Sakit gue itu terus-terusan sampe 2 minggu kemudian. Dibawa ke dokter, ternyata gue kena DB+tyfus Dirawat deh di RS Sari Asih. Hari pertama disana, keluarga gue udah ada yang jenguk. Semua omongan sih normal aja, sampe gue denger sepupu gue “Adri” bilang gini ke nyokap. “oh ini mah udahsakit beneran, udah ga ada yang itunya.”
HA? Itunya? Apaan? Gue baru bisa mikir 3 hari berikutnya. Nanya itu ke nyokap, katanya waktu pulang dari Ci *bunga* yang badan gue berat itu, gue ketempelan 
Yang nempel ga suka sama omongan gue. Karena bilang kotor atau apalah yang ngejek. Dan kata nyokap, gue sempet ngigo nunjuk-nunjuk pintu kamar sambil bilang ada orang gede disitu. Perkiraan gue sih, gue ketempelan sama G******* 
Aaaaaaaaajegileeee cukuplah gue ngomong sembarangan gitu lagi. NO MORE!!!!
By Rizki saputri
Gue ga ngerti apa lo pernah ngerasain apa yang gue rasa atau ngga.
Kadang gue pengen banget diperhatiin, lebih dari yang ini
Gue mau dihargai, mau dianggap
Gue sering ngerasa kayak dibelakangin. apalagi jaman sekolah dulu
Entah karena gue yang males ngomong atau ga nyatu sama bercandaan mereka atau apalah
Tapi sumpah ya, dikacangin, dianggep ga terlalu penting, di nomer duain, itu ga enak
Suka iri sama mereka yang bisa ngomong blak-blakan, pede kesana kemari dll lah yang bikin temen-temen mereka nyaman lama-lama ada disampingnya
Buat gue, itu agak susah. Kalo untuk temen kuliah sih, udah lain cerita. Gue bisa bersikap apa adanya.
Tapi kalo kumpul sama temen-temen yang lain, gue ngerasa kayak buntut atau apa ya yang ga terlalu banyak perannya. Mungkin karena kebawa sama keadaan gue dulu.
Gue pengen banget ngerubah itu
Gue ga mau dibelakangin lagi
Gue ga mau dinomer duain lagi
Gue ga mau dianggep ga terlalu penting kehadirannya
Gue mau temen-temen gue paham sama apa yang gue rasa
Kadang suka ga bisa nahan emosi buat maki diri gue sendiri yang ga bisa ngungkapin apa yang gue rasa
Gue harap keberadaan gue di sekitar temen-temen gue berharga, minimal cukup berharga dan istimewa
By Rizki saputri
I am ordinary, but I'm trying to make it extraordinary
Well I still glad to be me
Even though I don't have much money (rich), not pretty, not famous
I have more than that all
my best family, my wonderful bestfriends, my super bf, and my
good friends
They're always here beside me. They make my life perfect.
THANKS ALLAH FOR EVERYTHING THAT YOU'VE GAVE TO ME
Trust to yourself, be honest, be patient, make your parents proud of you, be your sister's master, learn everything that you have learn, be strong, don't ever waste your time for something stupid, study hard, and
Don't forget to pray! I know I can :)
By Rizki saputri
Holla !
Gue mau cerita soal nyemot yang satu ini nih hahaha
Inisialnya "M". Well dia temen smp gue dulunya di smpn2. Dulu sih gue cuma kenal mukanya doang pas kelas 1, soalnya mirip sama kakak kelas temennya maya (tetangga gue). yaaelah ga taunya itu abangnya si "M" ckck
Kelas 2, gue baru tau itu anak namanya M******. Dia udah punya pacar tuh, namanya si girl haha. Tenar banget pacarnya M, saban hari kerjaannya pingsan pingsanan doang. Udah gitu yang dipanggil bukan si M tapi temen kelas gue. kesian kesian kesian . Dulu sih gue sempet agak deket sama M pas dia baru putus sama girl. Tapi ga begitu lama kayaknya. Di bully gue sama kelasan mantannya itu tapi sumpah gue masih dendem banget waktu itu, rasanya pengen 
zzzzz gue ngejauh, and so did him hehe
Naik kelas 3, gue sekelas sama dia. Waktu gue tau "anjrit. kenapa harus sekelas? ahelaaah. tapi ya mau diapain lagi, air sudah terlanjur matang." Gue jalanin hari hari gue dikelas itu kayaknya berat banget. tapi seiring jalannya waktu, gue dapet temen yang asik asik, pada solid juga. Jadi soal gedek gue ke M gara gara mantannya, ahaha sudah lupa tuh 
Kayaknya kehidupan gue di SMP cukup segitu aja ah. Terlalu pahit buat diinget kembali fufufu
Gue masuk SMK Jakarta setelah lulus dari smpn2. Jauh banget meeeen di BLOK M. Dari TK sampe SMP gue itu ke sekolah selalu jalan kaki. Lah iniii naik bis dan angkot. Ih serem serem
Gue ga berjilbab lagi :) Gue rasa, gue belum siap banget buat pake kerudung hehe
Dapet temen banyak, susah, seneng, sedih, ngenes, menderita, jatuh cinta, patah hati, semua gue alamin di masa SMK. Sumpah unforgettable banget itu. Pas kelas 3, gue ada contact lagi sama M. ngebla bla kurang lebih sebulan, kita jadian 
"Ngejalanin hubungan antara 2 orang yang beda itu ga gampang" ya itu kata yang gue inget di awal-awal kita jadian. Banyak banget konflik. Entah yang dateng dari gue atau dari dia. Keseringan sih dari gue hehe. Dulu gue buta banget, bener bener deh gue salut sama dia masih mau tahan sama gue. Sampe 1 kejadian ngebuka lebar mata dan hati gue! Dari kejadian itu, gue sempet perang sama diri sendiri. Lo tau lah, ngerubah sifat lo sendiri itu ga bisa sehari 2hari. We need extra time for that hem
Tapi pengorbanan yang gue lakuin atau yang dia lakuin, semua ngasilin something yang bagus banget. Kita udah ga kayak dulu lagi. Ga sia-sia deh pokoknya 
Makasih banget buat semuanya, buat sayangnya, waktunya, sabarnya, pengertiannya, gue mungkin ga bisa kayak sekarang kalo ga ada lo di samping gue. Sekali lagi makasih.
Saranghae nyuk ! 
mihihi
Udahan ah nulisnya. entar si kunyuk kegirangan baca tentang dia banyak banyak. cih nehi ya, bayar dulu sini
haha. Buat semuanya gracias
(set ngocol amat nih anak) "Gue gak nengok ke lo! itu ke dia. Iya kenapa? oh iya bentar lagi selesai kok" (dan gue ngomong sendiri saat itu. Better lah daripada gue malu)
(gondok) Cipadu bu! Cipaduuu. 07! 07
